7 Januari 2017

7 Cara Mudah Agar Tampak Fotogenik di Depan Kamera

7 Cara Mudah Agar Tampak Fotogenik di Depan Kamera – Dewasa ini kebiasaan selfie (mem-foto diri sendiri) sepertinya sudah menjadi budaya bagi sebagian orang. Tidak hanya anak-anak usia remaja tapi juga sering kali orang berusia dewasa juga terkena demam selfie. Di berbagai kesempatan tidak jarang orang menyempatkan diri untuk ber-selfie ria dan kemudian dipasang sebagai profile picture akun situs jejaring sosial atau di smartphone yang mereka miliki. 

Namun sering pula hasil foto yang didapat sangat tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Wajah terlihat lelah dan kusam, pandangan mata yang kosong, postur tubuh yang kaku atau bahkan tatanan rambut yang berantakan seringkali menjadi hal-hal yang sering dikeluhkan. 

Dengan hasil yang mengecewakan tersebut biasanya orang mencap tidak fotogenik sehingga mengakibatkan hasil foto yang didapat juga kurang bagus. Seringkali orang berfikir bahwa untuk menjadi fotogenik di depan kamera haruslah mempunyai bakat fotogenik. 

Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena dengan mempraktekkan dan membaca tuntas artikel di bawah ini, kamu dapat menjadi fotogenik bak fotomodel tanpa harus mempunyai bakat fotogenik. Nah, bagaimana sih caranya untuk dapat tampil fotogenik?
cara agar fotogenik di depan kamera


Berikut 7 tips mudah untuk menjadi fotogenik di depan kamera:

1. Fokus Mata dan Ekspresi
Mencoba berbicara dengan hati dan pikiran kita dapat membantu mata kita terlihat lebih ekspresif. Tatapan mata yang kosong akan memberi kesan ‘kurang hidup’ sehingga hasil foto kurang dapat dinikmati. Cobalah berkaca di depan cermin untuk membantu melatih ekspresi mata.

2. Jangan Bergantung Kepada Teknologi
Walaupun sekarang ini teknologi digital imaging sangat membantu menyempurnakan hasil foto, sebaiknya riasan wajah tetap dilakukan secara manual agar hasil yang didapat terlihat natural. Aplikasikan riasan secara halus dan membaur agar kelebihan yang kita miliki dapat kita tonjolkan dan menyamarkan kekurangan pada wajah kita. 

3. Kesegaran Kulit
Kulit wajah yang segar dan terawat akan ‘sangat bersahabat’ dengan mata kamera. Untuk itu membasuh wajah dengan air dingin dan memakai pelembab wajah akan sangat membantu menyegarkan kulit dan mengecilkan pori-pori. Perawatan kulit yang tepat secara teratur dapat menjadi solusi bagi kulit yang kurang segar dan tampak kusam. 

4. Penampilan Serasi
Selain wajah yang segar, make up dan tatanan rambut yang menunjang, hal lain yang perlu diperhatikan adalah model busana yang sesuai dengan bentuk tubuh dan warna kulit. Pastikan kamu tidak memakai busana yang membuatmu jadi terlihat lebih gemuk atau lebih pendek. 

5. Bahasa Tubuh
Gerakan yang luwes dan tidak kaku sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil foto yang bagus dan sesuai dengan busana yang dikenakan. Contohnya apabila busana yang dipakai yaitu kebaya sangat tidak mungkin berpose dengan postur tubuh yang gagah dan kaku.

6. Angle Wajah
Seringkali orang berfoto dengan wajah yang selalu menghadap ke kiri atau ke kanan. Hal itu dikarenakan orang tersebut sudah mengetahui bagian angle/sudut wajah paling bagus yang dimilikinya. Bagian kiri dan kanan manusia itu berbeda sehingga diperlukan angle untuk mendapat sisi yang paling menarik untuk difoto. Angle akan didapat setelah sering mencoba beberapa kali difoto. Untuk yang mempunyai bentuk dahi yang agak lebar bisa disiasati dengan mengangkat dagu sedikit lebih tinggi.

7. Kepercayaan Diri
Dari semua faktor di atas, yang tidak kalah penting adalah kepercayaan diri yang dimiliki seseorang. Dengan percaya diri dan menyadari bahwa semua kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap individu adalah anugerah akan menjadikan orang tersebut unik dan menarik. Dan itu merupakan modal utama untuk menjadikan sebuah foto menjadi hasil karya yang maksimal.

Demikian 7 cara agar tampak fotogenik di depan kamera, semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

5 Januari 2017

5 Cara Ampuh Merawat Bahan Pakaian Agar Awet

5 cara ampuh merawat bahan pakaian agar awet – Wanita dan pakaian, merupakan 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Kebiasaan wanita yang senang membeli pakaian dengan model yang sesuai trend adalah hal umum dan sering terjadi. Terkadang tidak hanya model yang menjadi perhatian wanita dalam membeli pakaian, detail dan aksesoris yang dipakai juga tidak luput dari perhatian wanita. Namun bagaimana dengan cara perawatan bahan pakaian tersebut? Apakah diperhatikan juga? Sayangnya acap kali cara merawat bahan pakaian supaya tetap awet adalah hal yang sering terlupakan. 

Perlu diketahui tidak semua bahan pakaian memerlukan cara perawatan yang sama, jenis bahan yang satu memerlukan cara perawatan yang berbeda dengan jenis bahan yang lain. Berikut tips cara merawat bahan pakaian agar awet sehingga dapat dipakai untuk jangka waktu lama:
cara merawat bahan pakaian agar awet

1. Bahan Katun

Jenis bahan ini adalah jenis bahan yang paling banyak dijumpai. Tidak mengherankan karena katun merupakan bahan yang dapat dikenakan pada musim panas atau musim dingin sehingga cocok dipakai di negara kita yang beriklim tropis ini. Cara merawat bahan ini juga tidak terlalu sulit, cukup dicuci pada suhu maksimal 50°C karena katun dapat menyusut pada suhu tinggi. Sisi negatif dari bahan ini, katun sangat perlu disetrika. Tapi jangan khawatir, walaupun sangat perlu disetrika, katun tergolong juga sangat mudah disetrika. Untuk alternatif lain yang lebih baik, gunakan pakaian yang berbahan polyester dan campuran katun karena cenderung lebih anti kusut sehingga tidak memakan waktu untuk disetrika.


2. Bahan Denim

Bahan denim juga merupakan jenis bahan yang sering kita jumpai. Kesan kuat dan tangguh yang timbul dari bahan denim ini seringkali membuat kita tidak terlalu memperhatikan benar cara merawatnya. Padahal ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat bahan ini, diantaranya:

  • Sebelum mencuci denim, rendam dengan air hangat supaya kotoran yang melekat mudah hilang.
  • Hindari penggunaan bahan kimia seperti pemutih karena dapat membuat warna pakaian menjadi pudar.
  • Apabila bahan denim tidak terkena noda, cucilah setelah dua kali pakai. Jangan terlalu sering mencucinya karena dapat mengubah bentuknya, terutama celana denim.
  • Pada saat menjemur, jangan menjemur di bawah sinar matahari langsung supaya warna tidak cepat pudar.
  • Serat-serat denim dapat rusak apabila disetrika dengan suhu yang terlalu panas. Karena itu hindari menyetrika denim dengan suhu yang tinggi. Setrika bahan ini dengan membalik sisi dalamnya keluar sehingga hanya sisi dalamnya yang disetrika. 
  • Jika denim masih dalam keadaan lembap, tunggu sampai kering kemudian baru disetrika. Mensetrika denim dalam keadaan lembap dalam menimbulkan jamur berwarna biru yang membuat bahan menjadi cepat lapuk.
  • Akan lebih baik denim disimpan dengan cara digantung dengan hanger supaya terhindar dari garis bekas lipatan.


Baca Juga: Cara Mudah Merawat Kain Batik

3. Bahan Linen

Bahan linen merupakan salah satu serat alami yang paling tahan lama dan cocok untuk dikenakan bersama celana panjang dan kaus karena tetap membuat anda merasa sejuk. Namun sayangnya linen mudah kusut bahkan pada saat baru disetrika. Sebagian pakaian berbahan linen harus dicuci dengan tangan karena itu selalu ikuti instruksi perawatan sesuai petunjuknya. Walaupun sebagian lainnya dapat dicuci dengan mesin cuci, harus diperhatikan juga air yang digunakan. Gunakan air biasa pada saat mencucinya. Simpan pakaian dari bahan linen dengan cara digulung. Apabila harus melipat pakaian tersebut, beri alas seperti kain tipis putih di antara lipatan baju supaya lipatan baju tidak menjadi permanen.


4. Bahan Rajut

Di saat musim penghujan tiba, tidak jarang kita mengenakan sweater berbahan rajut untuk menahan hawa dingin. Tapi perlu diperhatikan dalam merawat bahan ini karena memerlukan perhatian khusus dalam cara perawatannya. 

Dalam mencuci bahan rajut, jangan menggunakan air yang terlalu panas. Gunakan air dingin atau hangat suam-suam kuku ke dalam wadah lalu masukkan bahan rajut yang ingin dicuci. Tuang soft detergent ke dalam wadah tersebut, namun apabila tidak ada, gunakan sabun bayi. Untuk menghindari perubahan struktur bahan, kucek perlahan, jangan diperas terlalu keras atau dipelintir. Bilas hingga bersih lalu  tekan dengan perlahan supaya air yang  terserap dapat keluar. 

Taruh pakaian berbahan rajut di atas handuk kering. Gulung handuk dengan bahan rajut di dalamnya lalu tekan-tekan supaya dapat menyerap air yang ada di dalam bahan rajut. Ulangi beberapa kali hingga kering. Sebaiknya jemur di bidang yang datar, jangan digantung atau dilipat dua supaya tidak mulur. Hindari juga menjemur di bawah sinar matahari langsung karena dapat merusak bahan. Perlu diperhatikan juga cara penyimpanan bahan rajut. Untuk menghindari perubahan bentuk, jangan menggantung pakaian. Simpan dengan cara dilipat dan digulung.


5. Bahan Sutra

Bahan ini dikenal sebagai bahan termewah dan juga memerlukan perhatian khusus dalam merawatnya. Beberapa jenis sutra harus dicuci dengan dry clean tapi ada juga yang dapat dicuci menggunakan tangan. Apabila mencuci dengan tangan, tambahkan beberapa tetes pelembut bahan supaya tidak kaku.
Jangan mengeringkan sutra dengan mesin atau didekatkan sumber panas. Cukup di angin-anginkan saja karena sutra termasuk bahan yang mudah kering. Gunakan setrika uap dengan panas rendah dan lindungi pakaian berbahan sutra dengan kain berbahan lain di atasnya.
Demikian cara merawat bahan pakaian supaya awet, semoga bermanfaat.